Hubungan Kependudukan Dengan Lingkungan Hidup
Hubungan Kependudukan Dengan Lingkungan
Hidup
B. Abstrak
Sampai kini belum ada orang yang tahu
dengan tepat sejak kapan manusia pertama mendiami bumi ini, orang hanya mampu
menaksir sejak kapan manusia mampu membuat alat-alat batu, yang dikenal sebagai
zaman batu. Pada zaman itu sekitar 8.000-7.000 tahun sebelum Isa Al-Masih,
diperkirakan jumlah penduduk bumi antara 5-10 juta orang (IKIP, 1988 : 46).
Data tersebut diatas masih merupakan perkiraan, belum pernah diadakan sensus.
Oleh karena tingkat perkembangan jumlah
penduduk di Indonesia sangat tinggi, banyak lapangan pekerjaan di Indonesia
tidak dapat menampung keadaan yang telah melampaui batas ini. Telah banyak
penyuluahan tentang kependudukan, yang bertujuan unutuk mengurangi tingkat
kelahiran pada Negara Indonesia.
Permasalahan
pertambahan penduduk telah pula menjadi prioritas kebijakan dalam pembangunan
di Indonesia. Diawali dengan perhatian pada pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan yang dibarengi dengan pengaturan pertumbuhan jumlah penduduk,
serta usaha penyebaran penduduk yang lebih serasi di seluruh kepulauan
Indonesia pada awal Pola Pembangunan.
Secara khusus, kita
sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu
yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Adapun berdasarkan UU
No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda
dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
C. Pendahuluan
Indonesia sebagai Negara berpenduduk
terbesar ke-lima sesudah RRC, India, USSR dan USA, sangat merasakan betapa
berat tekanan-tekanan akibat adanya masalah kependudukan yang sangat dirasakan
adalah pertumbuhannya yang pesat dan penyebarannya ke seluruh wilayah yang
tidak seimbang.
Di samping itu, Indonesia sebagai Negara
yang berkembang juga menghadapi masalah urbanisasi penduduk ke kota-kota yang
umumnya tidak memiliki lapangan pekerjaan, sehingga pemanfaatan SDA semakin
diperluas yang akhirnya menimbulkan berbagai masalah lingkungan hidup.
Masalah lingkungan hidup (environmental
problems) akhir-akhir ini telah dijadikan isu global terutama dua dekade
terakhir sehingga baik pemerintah maupun masyarakat di Negara-negara maju yang
sedang berkembang telah memberikan perhatian yang serius pada masalah tersebut.
Dunia semakin menyadari bahwa eksploitasi SDA (natural resources) yang hanya
berorientasi ekonomi tidak hanya membawa efek positif tetapi juga membawa efek
negatif.
Dapat dijelaskan bahwa pertambahan
penduduk di Negara- Negara berkembang jauh lebih cepat dari pada Negara-negara
maju. Resiko yang ditanggung oleh bumi yang diliputi keterbatasan penyediaan
kebutuhan manusia yang kian meningkat secara tajam, dan timbulnya akibat
degradasi alam sekitar walaupun lingkungan hidup, di lain pihak, tuntutan
manusia akan pangan, sandang, papan dan pendidikan telah memberikan derita dan
beban kepada bumi yang makin berat. Sedang tuntutan manusia akan lingkungannya
yang baik, justru lingkungan memberikan tuntutan balik kepada manusia akan
lingkungan dan pencapaian tuntutan pada suatu lingkungan kehidupan yang nyaman.
D. Pembahasan
Lingkungan hidup berasal dari kata
“lingkungan dan hidup” dalam kamus besar bahasa Indonesia yang di susun oleh
tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa terbitan Balai
Pustaka, 1984, lingkungan diartikan sebagai daerah (kawasan dan sebagainya),
sedang lingkungan alam diartikan sebagai keadaan (kondisi, kekuatan) sekitar,
yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku organisme.
a. Pengaruh Kependudukan dengan Lingkungan
Hidup
Populasi dunia ini
perlahan-lahan meningkat. Ketika hal ini terjadi, kita perlu mengambil
hati-hati dalam memastikan kita tidak merugikan lingkungan. Jika kita
tidak berhati-hati maka bisa menimbulkan dampak bencana bagi kita dan alam.
Sebagai kota tumbuh
lebih besar dan lebih besar tanah alam sekitar mereka sedang berubah menjadi
rumah dan gedung perkantoran. Kita perlu mengatur lebih dalam taman kota
untuk memungkinkan sejumlah besar urbanisasi. Ini membantu untuk memperindah
taman kota sambil membantu melestarikan lingkungan kita.
Seperti kita
membangun rumah-rumah dan kota-kota kita menggunakan kayu semakin banyak dan
sumber daya alam lainnya untuk bangunan.. Kita perlu membatasi berapa
banyak penggalian diperbolehkan dalam satu area dan mereka harus ditanam
kembali, bukan dibiarkan gundul. Jika Anda pernah melihat setelah sebuah
tambang Anda akan mengerti bagaimana bekas luka ke bumi.
Ketika kita
menggunakan pohon-pohon di hutan tropis atau hutan apapun kita harus menanam
setidaknya jumlah yang sama dari pohon yang kami ambil dari itu.Burung, tupai,
dan hewan lainnya menggunakan hutan-hutan untuk bertahan hidup dan mengumpulkan
makanan.Tanpa ini habitat alami mereka perlahan-lahan akan mulai mati.
Sumber daya juga
alternatif harus diteliti dan digunakan lebih berat. Seperti yang kita
membakar bahan bakar fosil semakin banyak kita menyakiti atmosfer dan
perlahan-lahan kehilangan sumber-sumber yang berharga.Belajar bagaimana untuk
memperluas penggunaan kita matahari, angin, dan energi hidro-listrik akan
sangat membantu menyelamatkan lingkungan.
Ini mungkin tidak
tampak seperti alam yang terluka setiap saat. Namun, seiring waktu kita
perlahan akan mulai melihat penurunan hewan dan bahkan mungkin melihat beberapa
spesies punah, dan jika kita tidak mengubah cara kita hidup kita akan segera
dapat mengatasi sifat dirinya.
b. Gambaran
Umum Pengaruh Kependudukan terhadap Lingkungan
Lingkungan alam ini
saling berhubungan karena setiap organisme, dari kuman untuk ikan paus kepada
orang-orang, adalah bagian dari rantai makanan yang bergantung pada habitat yang
sehat untuk bertahan hidup." Sebagai penduduk tumbuh, ada yang kurang dari
sumber daya dunia bagi setiap orang; pribadi kita sepotong kue semakin kecil.
Pernyataan itu menyiratkan bagaimana tindakan manusia dan bahkan semakin banyak
orang yang membutuhkan sumber daya, dampak negatif terhadap lingkungan.
Daya dukung merujuk
pada jumlah orang bumi dapat mendukung secara berkelanjutan. Hal ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pemanfaatan sumber daya dan
distribusi sumber daya.. Daya dukung diperkirakan di berbagai derajat dari
angka terendah satu miliar sampai sekitar 44 milyar. Daya dukung telah
ditingkatkan oleh ilmu pengetahuan dan diperkirakan bahwa jika Dunia melebihi
"daya dukung" nya maka ilmu akan menjadi harapan terakhir kami untuk
menemukan solusi.
c. Sikap Manusia Terhadap Kependudukan Dan
Lingkungan Hidup .
Umat manusia harus menyadari bahwa bumi
tempat berpijak memiliki keterbatasan daya tamping baik dari segi daya yang
dimilikinya maupun dari segi materi yang dikandungnya.
Memperhatikan jumlah penduduk yang terus
meningkat hingga memasuki abad ke-21, masyarakat jangan terpaku pada jumlah
peduduk yang semakin bertambah, tetapi perhatian itu terutama lebih di fokuskan
pada kebutuhan yang diperlukan manusia yang berlipat ganda. Menurut Otto
Soemarwato, manusia terlalu arogan dalam memanfaatkan daya yang dimiliki bumi.
Padahal manusia pendatang baru di bumi, nenek moyang manusia tertua muncul baru
sekitar 3 juta tahun yang lalu. Manusia dikatakan modern adalah hasil proses
evolusi, seperti halnya mahluk hidup lainnya, manusia berinteraksi denga
lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, maka setiap perubahan yang terjadi pada
lingkungan hidup sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, padahal manusia
ingin hidup sejahtera.
Pada hakekatnya, untuk membina kesejahteraan hidup manusia memerlukan 4 macam kebutuhan hidup yaitu: pangan, sandang, papan dan pendidikan.
Pada hakekatnya, untuk membina kesejahteraan hidup manusia memerlukan 4 macam kebutuhan hidup yaitu: pangan, sandang, papan dan pendidikan.
d. Peran Teknologi Dalam Lingkungan Hidup.
Teknologi saat ini, kebijakan, dan
pengaruh budaya hubungan antara dinamika populasi manusia dan lingkungan alam.
Perubahan teknologi yang paling terpengaruh kondisi lingkungan yang berhubungan
dengan penggunaan energi. Konsumsi minyak, gas alam, dan batubara meningkat
secara dramatis selama abad kedua puluh. Sampai sekitar tahun 1960, negara-negara
maju bertanggung jawab untuk kebanyakan konsumsi ini. Sejak itu, bagaimanapun,
industrialisasi di negara-negara berkembang yang baru telah mengakibatkan
ketergantungan lebih besar pada intensif dan sangat mencemari proses
produksi-sumber daya.
e. Tindakan Yang Harus Di Tempuh Dalam
Mengatasi Kependudukan Dan Lingkungan Hidup.
Dari pembahasan yang telah di paparkan
terdpat upaya atau cara dalam mengatasi krisis dan kependudukan dan lingkungan hidup.
Antara lain:
1. menjelaskan bahwa manusia berinteraksi dengan
lingkungannya, manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan juga di pengaruhi
oleh lingkungannya. Dalam usaha menjaga kelangsungan hidupnya, manusia berusaha
menyatakan sumber-sumber alam yang ada dengan pengolaan yang
baik.(Sogiran,1983)
2. Menyarankan bagaimana cara pengolaan air
kawat. Salah satu cara yang bijaksana pada saat ini adalah dengan membuat
waduk-waduk pada daerah aliran sungai (DAS), sehingga energi potensial yang
terkandung dalam air tidak langsung terbuang ke laut, tanah-tanah yang tandus
dapat di hijaukan kembali atau di buat lahan pertanian, pertanahan, perikanan,
kehutanan dan kombinasi dari kegiatan usaha tersebut, yang telah di kenal
sebagai agroforesti. (James G, Lovelok ,1984)
3. menyatakan, bahwa perlu pengembangan IPTEK
untuk menyatakan kembali hasil buangan, agar sampah-sampah berasal dari
perkotaan dapat di manfaatkan kembali, misalnya untuk rabuk (kompas), tenaga
listrik dan sebagainya. Kotoran ternak selain untuk pupuk dapat di gunakan
untuk biogas. Model pengembangan ogroforesti di Cina sejak tahun 1049, ternyata
memberikan hasil yang mengembirakan termasuk Jerman dalam pengolaan hutan masa
depan. (Soeryaatmadjan,1987)
F. Kesimpulan
1. Populasi dunia ini perlahan-lahan
meningkat. Ketika hal ini terjadi, kita perlu mengambil hati-hati dalam
memastikan kita tidak merugikan lingkungan. Jika kita tidak berhati-hati
maka bisa menimbulkan dampak bencana bagi kita dan alam.
2. Ketika kita menggunakan pohon-pohon di
hutan tropis atau hutan apapun kita harus menanam setidaknya jumlah yang sama
dari pohon yang kami ambil dari itu.
3. Lingkungan alam ini saling berhubungan
karena setiap organisme, dari kuman untuk ikan paus kepada orang-orang, adalah
bagian dari rantai makanan yang bergantung pada habitat yang sehat untuk
bertahan hidup.
4. Kerusakan sumberdaya
alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia. Semakin banyak aktivitas manusia maka akibat
yang dirasakan adalah semakin banyak kerusakan lingkungan, karena hubungan
kependudukan dengan lingkungan tidak dapat di pisahkan.
Komentar
Posting Komentar